Friday, 19 Apr 2024

ACT Kirim Ribuan Ton Logistik Bantu TNI dan Warga di Natuna

news24xx


Konferensi pers ACT di Indonesia.Konferensi pers ACT di Indonesia.
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Natuna di Kepulauan Riau menjadi sorotan, hal ini karena aksi yang dilakukan Coast China yang telah mengawal kapal nelayan China mencuri ikan di wilayah Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia

Kepala negara RI, Jokowi melalui TNI, mengirimkan personel ke Pulau Natuna untuk berjaga-jaga dan mempertahankan wilayah NKRI. Selain itu, para nelayan di Indonesia secara bersama-sama juga menuju wilayah perairan Laut Cina Selatan itu untuk mencari ikan di wilayah perairan Indonesia.

Tentang bersama-sama rakyat Indonesia menjaga wilayah kedaulatan Indonesia itu, dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) juga turut peduli melalui bidangnya berperan bagi Indonesia.

Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Indonesia, Ibnu Khajar, berharap seluruh elemen bangsa ikut berperan bagi Indonesia sesuai dengan kemampuan masing – masing untuk mengamankan wilayah Natuna.

"Persoalan di Natuna ini berkaitan dengan kedaulatan bangsa Indonesia," sebut Ibnu Khajar, dalam konferensi pers di kantor ACT Menara 165, dalam informasi yang diterima news24.co.id (12/1).

“Pulau Natuna ini masih dalam wilayah NKRI. Kalau ada anak bangsa yang tidak tergerak membantu, kalau ada tokoh masyarakat, politisi, para ulama yang tidak tergerak ketika Natuna diganggu, maka sesungguhnya sudah melupakan bahwa bangsa ini telah diperjuangkan dengan darah dan tenaga,” kata Ibnu.

Ia meminta seluruh elemen bangsa tidak lagi mempersoalkan perbedaan pilihan saat pemilu 2019, suku dan agama serta perbedaan lainnya.

“Lupakan hal yang membuat kita berbeda. Hari ini kita bersatu, bersama jaga Natuna,” kata dia.

Ibnu menegaskan pihaknya ikut berperan dengan meluncurkan program “Aksi Bela Indonesia, Natuna Memanggil”.

Presiden Global Indonesia Philanthropy (GIP), Ahyudin menambahkan semua warga Indonesia adalah prajurit yang bisa bertempur sesuai dengan kemampuan masing masing.

“Setiap warga negara Indonesia adalah prajurit, dan kita berjuang di medan sesuai kemampuan masing-masing,” sebutnya.

Ia mencontohkan salah satu medan “tempur” relawan Indonesia ialah memastikan masyarakat Natuna serta TNI yang sedang bertugas tidak kekurangan bahan pangan, karena ketersidaan pangan termasuk faktor kemenangan.

“Kita bantu dengan bantuan logistik, ribuan ton kami kirim, karena dari TNI mengatakan kemungkinan ada gelar operasi militer jangka panjang. Maka, jangan sampai para penjaga bangsa ini, mereka tidak mendapatkan bantuan logistik untuk jangka panjang,” pungkas Ibnu Khajar.





Loading...