Saturday, 20 Apr 2024

SBR008, Surat Utang Negara yang Diterbitkan Pemerintah Untuk Ritel Berbasis Online

news24xx


Dok. KemenkeuDok. Kemenkeu
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Pemerintah telah menerbitkan SBR008 sebagai instrumen Surat Utang Negara (SUN) ritel berbasis online (e-SBN) dengan tingkat kupon mengambang mulai pada Kamis (5/9/2019). Instrumen ini diberi nama Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR008 yang ditujukan khusus untuk investor ritel domestik.

Penerbitan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan secara seremonial di Patio Venue & Dining, Jakarta.

Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan Loto Srinaita Ginting, mengatakan bahwa SBR008 ini agar dapat dibeli oleh investor di Indonesia.

"Kami tidak mau SBR008 ini nantinya dibeli pihak asing," kata Loto Srinaita Ginting, dari laman detik.com.

SBR008 ini merupakan obligasi negara tanpa warkat. Instrumen ini memiliki karakteristik tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Juga tidak dapat dicairkan sampai dengan jatuh tempo, kecuali pada masa pelunasan sebelum jatuh tempo (early redemption).

"Mengapa SBR ini tidak dapat diperdagangkan, ini supaya investor ritel tidak dapat menjualnya. Nanti tergoda untuk jual ke institusi atau asing. Karena asing akan borong," kata dia.

Dijelaskannya, instrumen investasi ini bisa dibeli dengan minimum pemesanan sebesar Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar. Instrumen ini sudah bisa dibeli mulai hari ini (Kamis, 5 September 2019) pukul 09.00 WIB hingga penutupan 19 September 2019 pukul 10.00 WIB.

SBR008 ini memiliki kupon berjenis mengambang dengan batasan tingkat kupon minimal (floating with floor). Kuponnya akan mengacu pada suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI 7 days reverse repo rate.

Penghitungan kuponnya adalah suku bunga acuan BI ditambah spread tetap 1,7%. Untuk tingkat kupon periode 3 bulan pertama (September-Desember 2019) suku bunga acuan yang berlaku diambil di level 5,5%. Itu artinya kupon yang diberikan 7,2%.

Level 7,2% juga menjadi batasan kupon minimal. Itu artinya meskipun BI menurunkan suku bunga acuannya, kupon SBR007 tetap di 7,5%. Namun jika BI menaikkan suku bunga acuan, kupon SBR007 akan ikut naik.

Tingkat Kupon berikutnya akan disesuaikan setiap 3 bulan pada tanggal penyesuaian kupon sampai dengan hatuh tempo.

Untuk pembayaran kupon pertama kali dilakukan pada 10 November 2019. Selanjutnya kupon akan dibayarkan setiap tanggal 10 setiap bulannya.

Untuk jatuh tempo, SBR008 ini ditetapkan pada 10 September 2021. Meski tak bisa dicairkan hingga jatuh tempo, ada masa early redemption yang jatuh pada 12 Oktober 2020. Namun maksimal yang bisa dicairkan adalah 50%.

"SBR ini tidak akan dijual ke asing, saya bandarnya. Saya jamin instrumen ini tidak akan dijual ke investor asing. Jadi berbanggalah bagi pembelinya," tegas Loto.

SBR008 ini juga memiliki keunggulan dapat dibeli secara online melalui mitra distribusi. Ada 22 mitra distribusi yang dipilih oleh pemerintah, terdiri dari 13 bank umum, 4 perusahaan sekuritas, 3 perusahaan efek khusus berbasis teknologi dan 2 perusahaan fintech peer to peer lending. 


Dari informasi, mitra distribusi SBR008 adalah Bank Central Asia, Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia, Bank Tabungan Negara, Bank Maybank Indonesia, Bank CIMB Niaga, Bank OCBC NISP, Bank Panin, Bank DBS Indonesia, Bank HSBC Indonesia, Bank UOB Indonesia, Trimegah Sekuritas Indonesia, Danareksa Sekuritas, Bahana Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Bareksa Portal Investasi, Star Mercato Capitale, Nusantara Sejahtera Investama, Investree Radhika Jaya (Investree) dan Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku). 





Loading...