Friday, 19 Apr 2024

Bayi Kembar di India Diberi Nama Corona Dan Covid

news24xx


Bayi kembar di India diberi nama Corona Dan CovidBayi kembar di India diberi nama Corona Dan Covid
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID,Chhattisgarh - Sepasang bayi kembar lahir di negara bagian tengah India, Chhattisgarh. Bayi ini lahir di rumah sakit di ibukota negara bagian Raipur pada 27 Maret 2020 kemarin. 

Sepasang bayi ini diberi nama Corona dan Covid. Dan begitu lahir, bayi kembar ini langsung dikarantina. 

Bayi kembar ini lahir di tengah nasional oleh perintah Narendra Modi dengan tujuan mengekang penyebaran virus corona.

"Pemberian nama itu terjadi setelah kami menghadapi kesulitan dan oleh karena itu saya dan suami saya ingin membuat hari itu berkesan," ujar Preeti Verma, ibu dari bayi kembar, yang dikutip Aljazirah dari laman suara.com, Minggu (5/4/2020).

Sang ibu mengatakan nama tersebut akan mengingatkan mereka tentang kesulitan yang mereka hadapi selama mulai berlakunya karantina dan sebelum proses bersalin yang sukses di rumah sakit pemerintah pekan lalu.

Sang ayah, Vinay Verma bercerita dia tidak memiliki bantuan pada saat ingin melahirkan dan pergi ke rumah sakit. Sebab, anggota keluarga tidak dapat pergi mencapai Raipur karena kota sedang lockdown.

"Dengan semua aktifitas dihentikan, kami berdua berhasil sampai ke rumah sakit pada malam hari setelah banyak penderitaan. Karena proses menuju rumah sakit terjadi setelah kesulitan seperti itu, kami ingin nama-nama ini berkesan dan unik," terang dia.

"Selain itu, nama-nama ini sangat cantik. Corona adalah bahasa Latin untuk mahkota," ditambah Verma.

"Kami juga ingin rasa takut yang terkait dengan nama-nama ini berakhir dan publik untuk fokus pada sanitasi dan kebersihan," ujar Verma.

Pasangan itu menjelaskan terdapat tekanan dari pihak keluarga. Namun, mereka menenangkan diri dan pikiran dengan menyatakan dapat mengubah keputusannya nanti dan mengganti nama anak-anak mereka. 

Bayi kembar itu di India berada di bawah masa karantina tiga pekan, hingga 14 April mendatang.

Pemerintah menangguhkan layanan transportasi dan mengimbau dengan tegas untuk rakyat berada di rumah kecuali untuk perjalanan penting ke tempat-tempat seperti pasar atau apotek. Hal ini berlaku untuk 1,3 miliar penduduk negara itu. (*)

 





Loading...