Saturday, 27 Apr 2024

Bulan K3 Nasional Tahun 2020, Gubri Syamsuar Berpesan Adanya Kerjasama Antara Disnaker dan Serikat Pekerja

news24xx


Gubri Syamsuar berfoto bersama usai penyerahan bibit tanaman dalam acara Bulan K3 Nasional Tahun 2020 di halaman Kantor Gubernur Riau pada Minggu (16/2/2020)Gubri Syamsuar berfoto bersama usai penyerahan bibit tanaman dalam acara Bulan K3 Nasional Tahun 2020 di halaman Kantor Gubernur Riau pada Minggu (16/2/2020)
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID,PEKANBARU - Puncak pencanangan Bulan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Nasional Tahun 2020 di Pekanbaru dilaksanakan pada hari ini, Minggu (16/2/2020). Berlokasi di halaman kantor Gubernur Riau, sekitar ratusan orang mengikuti acara senam dan jalan sehat.

Panitia pelaksanaan Bulan K3 di Pekanbaru, menyebutkan dalam optimalisasai kemandirian masyarakat berbudaya K3 pada era evolusi industri 4.0 berbasis teknologi
rentang Januari 2020 telah melaksanakan berbagai mcam kegiatan untuk masyarakat dan pekerja. Salah satunya adalah operasi kegiatan katarak di salah satu universitas di Pekanbaru.

Dan dalam waktu dekat ini akan melaksanakan berbagai macam kegiatan acara lainnya, seperti seminar edukasi K3, pengobatan gratis, dan photo kontes.

Acara Bulan K3 ini, Pemprov Riau menyelenggarakannya bersama dengan Disnaker, BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan, dan PT Riau Andalan Pulo and Paper (RAPP). Dan kegiatan ini dibuka langsung Gubernur Riau Syamsuar. 

Dalam sambutannya, Gubri Syamsuar menjelaskan menyebutkan telah terjadi 157.313 kasus kecelakaan kerja di 2018, dan sepanjang Januari hingga September 2019 terdapat 130.923 kasus di Indonesia. 

"Hal ini menunjukkan terjadinya penurunan kasus kecelakaan kerja sebesar 26.40 persen untuk Indonesia. Dan untuk Riau sendiri, tercatat telah terjadi puluhan kasus kecelakaan kerja hingga Februari ini," sebut Syamsuar, Minggu (16/2).

Untuk kegiatan Bulan K3 di Pekanbaru Gubri memberikan apresiasi atas yang telah dilaksanakan atas kolaborasi Disnaker dan perusahaan-perusahaan yang ada di Riau. Dan untuk di Riau, kegiatan Bulan K3 ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan.

"Kegiatan ini dapat menjadi pembelajaran dan contoh bagi perusahaan dan serikat pekerja di Riau. Dan diharapkan ini tidak berhenti di sini saja, tapi rutin dilaksanakan di tiap-tiap perusahaan secara bergiliran," kata Syamsuar.

"Bekerjasama antara dua belah pihak untuk meningkatkan produktivitas kerja. Serta menjaga kesehatan karyawan dan karyawati," sebutnya lagi.

Lebih lanjut, Syamsuar mengkritik tentang sampah plastik yang terlihat olehnya di area Kantor Gubernur saat berlangsungnya kegiatan Bulan K3 tersebut.

"Area Kantor Gubernur ini alergi dengan sampah plastik. Untuk minum sebaiknya bawalah tubler untuk menjaga lingkungan dan kesehatan kita bersama. Sampah plastik ini sangat mengganggu lingkungan," pesannya.

Usai memberikan sambutan, Gubri Syamsuar juga membagikan bibit tanaman secara gratis kepada para peserta. Dan dipesankan Gubri agar bibit tanaman tersebut dapat langsung ditanam dan dipelihara untuk menjaga lingkungan.

Bulan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Nasional Tahun 2020 sekaligus peringatan 50 tahun K3, di Jakarta telah dilangsungkan Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, pada 12 Januari 2020 lalu. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Silang Monumen Nasional Jakarta.

Menaker Ida meminta semua pihak dapat melakukan upaya konkret terhadap pelaksanaan K3 di lingkungan masing-masing agar budaya K3 benar-benar terwujud di seluruh Tanah Air.

Menaker juga mengajak seluruh pemangku kepentingan, baik pengusaha, serikat pekerja, pekerja dan masyarakat, untuk terus meningkatkan pengawasan dan penyadaran akan pentingnya K3. Menurutnya, persoalan K3 hendaknya tidak hanya diingat dan dibahas saat terjadi kasus kecelakaan atau musibah di tempat kerja.

"Jangan sampai problem K3 baru mendapat perhatian saat korban berjatuhan. Jangan sampai kita baru peduli soal K3 ketika ada gugatan dari masyarakat atau keluarga korban," kata Menteri Ida.

Menaker melihat hal ini sebagai tantangan serius yang dihadapi yakni sebanyak 57,5 persen dari 126,51 juta total penduduk bekerja berpendidikan rendah. "Ini berpotensi menyebabkan rendahnya kesadaran pentingnya perilaku selamat dalam bekerja," katanya.

Menaker menyebut kecelakaan kerja tidak hanya menyebabkan kematian, kerugian materi, moril dan pencemaran lingkungan, namun juga dapat mempengaruhi produktivitas dan kesejahteraan masyarakat. Kecelakaan kerja juga mempengaruhi indeks pembangunan manusia (IPM) dan indeks pembangunan ketenagakerjaan (IPK).

 





Loading...