Wednesday, 24 Apr 2024

Balas Dendam, Iran Tembakkan Roket ke Pangkalan AS

news24xx


Istimewa. Istimewa.
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Iran membuktikan pernyataannya terhadap AS dengan menembakkan puluhan roket ke pangkalan udara gabungan AS-Irak pada Rabu (8/1/2020) pagi. 

Dilansir dari Bloomberg dalam kutipan di Korp Pengawal Revolusi Iran (IRGC), seorang pejabat menginformasikan bahwa serangan dilakukan di Ayn al-Asad di Irak Barat. Ini dilakukan sebagai balasan atas kematian Jenderal Qasem Soleimani.

"IRGC mengumumkan kepada Setan AS bahwa balasan yang dilakukan akan dipenuhi rasa sakit dan kehancuran," sebut IRGC.

Di sisi yang berbeda, dari laman cnbc, Sekretaris Gedung Putih Stephanie Grisham dalam sebuah pernyataan, menyebutkan, "Kami mengetahui adanya laporan serangan terhadap fasilitas AS di Irak."

"Presiden telah diberi pengarahan dan sedang memantau situasi dengan cermat dan berkonsultasi dengan tim keamanan nasional," kata Stephanie.

Dari rangkuman news24.co.id, Iran menyampaikan tengah menyusun serangan balik ke AS atas apa yang telah dilakukan AS. Dalam sebuah penyataan: "Mimpi buruk bersejarah bagi AS. Bahkan jika skenario terlemah kita disetujui, penerapannya bisa menjadi mimpi buruk bersejarah bagi Amerika. Keseluruhan pasukan perlawanan akan membalas."

Ketegangan antara Iran dan AS makin tinggi dalam beberapa hari terakhir. Ancaman terus dilontarkan, baik dari sisi AS maupun dari sisi Iran. Dan pada prosesi pemakaman Soleimani Senin lalu, meski bukan resmi pernyataan negara, dalam pidato pemakamannya, dibacakan seruan yang menawarkan hadiah bagi siapapun yang bisa mendapatkan kepala Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

"Dan kami akan memberikan US$ 80 juta ... sebagai hadiah pada siapapun yang bisa membawa kepala dari seseorang yang telah memerintahkan membunuh tokoh revolusi kita," ujar orang tersebut sebagaimana ditulis media Inggris, Express, Senin (6/1/2020).

"Siapapun yang bisa membawa kepala orang gila berambut kuning, akan kami berikan US$ 80 juta atas nama negara besar Iran. Bersoraklah jika setuju."

 





Loading...