Saturday, 20 Apr 2024

Iran Serukan Kepala Presiden Donald Trump Dihargai Rp 1,1 Triliun

news24xx


Ribuan orang berkumpul di kota Mashhad, Iran, menyambut jenazah Sulaimani, pada Senin (6/1/2020). /Ist..Ribuan orang berkumpul di kota Mashhad, Iran, menyambut jenazah Sulaimani, pada Senin (6/1/2020). /Ist..
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Tewasnya Pemimpin Pasukan Garda Revolusi Iran, Jenderal Qassim Sulaimani pada Jum’at (3/1) pagi membuat hubungan Iran-Amerika Serikat (AS) memanas. Sulaimani tewas dalam serangan drone AS di Bandara Internasional Baghdad, Irak. Pembunuhan itu atas perintah Presiden AS, Donald Trump.

Pada Senin (6/1), Ribuan orang berkumpul di kota Mashhad, Iran, menyambut jenazah Sulaimani. Dalam prosesi pemakaman yang disiarkan televisi pemerintah, pidato pujian (eulogi) yang disampaikan seorang tokoh menyatakan kepala Donald Trump dihargai USD 80 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun.

“Kita adalah 80 juta rakyat Iran, jika setiap orang dari kita mengeluarkan USD 1, kita akan punya USD 80 juta, dan kita akan menghadiahi siapapun yang membawakan kita kepala (Trump) dengan uang tersebut,” kata tokoh yang tidak disebutkan namanya tersebut, saat berpidato di hadapan ribuan orang, seperti dikutip dari Alarabiya, Senin (6/1).


Banyak warga Iran yang mengecam tindakan Amerika Serikat tersebut. Begitu juga dari kalangan pejabat Iran, termasuk pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Hassan Rouhani, dan juga para komandan pasukan Garda Revolusi. Mereka bersumpah akan membalas kematian Qassim Sulaimani.

Di Washington, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan telah siap sedia dengan apapun balasan Iran atas kematian Panglima Garda Revolusi Iran, Jenderal Qassim Sulaimani.

Sulaimani dibunuh atas perintah Trump dengan serangan pesawat tanpa awak di Bandara Internasional Baghdad, Irak pada Jum’at (3/1) pagi. 

Trump juga mengatakan, pihaknya akan mengambil tindakan apapun yang diperlukan untuk melindungi warga Amerika setelah serangan tersebut.

Menurutnya, serangan terbaru yang menargetkan warga Amerika di Irak dan Kedubes AS di Baghdad baru-baru ini atas perintah Sulaimani.

Trump juga mengatakan bahwa dirinya sangat menghormati warga Iran. Dan AS tidak bertujuan untuk mengganti rezim di negara tersebut.

 





Loading...