Saturday, 20 Apr 2024

20 Murid SD di Pekanbaru Alami Sesak Nafas, Muntah, dan Batuk

news24xx


Murid SD Negeri di Pekanbaru alami gangguan pernapasan. (Ist)Murid SD Negeri di Pekanbaru alami gangguan pernapasan. (Ist)
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID, PEKANBARU - Ada sebanyak 20 murid Sekolah Dasar Negeri 153 Pekanbaru yang mendapatkan perawatan di layanan unit kesehatan sekolah (UKS). Hal ini dikabarkan karena mengalami sesak nafas, muntah, batuk hingga flu.

Salah seorang pembina UKS, bernama Roza, pada Selasa (10/9/2019) mengatakan, "20 anak memdapatkan perawatan, dan empat lainnya mengalami muntah-muntah. Penanganan tahap pertama hanya diberikan balsem, air hangat, dan minyak kayu putih. Dan empat anak yang lain perlu mendapatkan perawatan."

Diceritakannya, pihak sekolah baru mendapatkan surat edaran dari Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru pada Selasa (10/9) pukul 10.00 WIB. Dan usai mendapatkan surat itu, pihak sekolah kemudian memulangkan anak-anak.

"Ini dikarenakan kondisi udara di Pekanbaru yang semakin memburuk. Untuk anak-anak sudah kita bawa ke rumah sakit terdekat, ini sebelum surat edaran Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru sampai," sebut dia, dari laman riauexpose.com.


Sementara itu tim dari Yayasan Abdurrab yang ingin membantu anak-anak yang terkena gangguan kesehatan terhalang oleh Kepala Sekolah SDN 153. Yang mana sekitar 20 anak tersebut akan dibawa ke klinik ISPA gratis Universitas Abdurab.

"Sayang sekali, semua tim Abdurrab sudah siap. Termasuk supir untuk menjemput anak-anak yang diduga terpapar kabut asap di SDN 153, tapi begitu sampai Kepala Sekolah berubah pikiran," kata Suci dari Hubungan Masyarakat (Humas) Yayasan Universitas Abdurrab pada Selasa (10/09).

Suci mengaku kecewa dengan keputusan Kepala Sekolah tersebut, pasalnya sebelum para murid akan dijemput pada pagi hari, malam harinya sudah ada komunikasi antara kedua belah pihak.

"Info dari guru tadi malam sudah ok, lalu tiba-tiba pagi ini Kepala Sekolah hubungi rekan-rekan Kepala Sekolah lain. Dan kemudian secara sepihak membatalkan, padahal Kami sudah standby di sekolah," ceritanya.

Terkait perihal ini, kelanjutannya tengah ditangani oleh Ombudsman Riau. Mereka akan mengkomunikasikan perihal ini kepada Kadis Pendidikan Pekanbaru.

 





Loading...