Gas Elpiji 3kg akan Disalurkan Hanya Kepa Rakyat Miskin

NEWS24.CO.ID - Badan Anggaran DPR RI meminta pinjakan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) atas pengajuan besaran subsidi tabung gas 3 kg elpiji. Karena, sejak tahun lalu, DPR dengan Pemerintah bersepakat bahwa gas 3 kg elpiji tidak diperjual-belikan secara bebas. Untuk itu, penyaluran tabung gas 3 kg elpiji hanya akan diserahkan secara langsung kepada masyarakat tidak mampu.

"Namun sekarang data bapak atas pihak yang menerima subsidi tabung gas 3 kg elpiji itu berasal dari mana. Apakah berdasarkan data angka kemiskinan, pengangguran ataukah data program keluarga sejahtera," tutur Wakil Ketua Banggar DPR Said Abdullah saat rapat dengan Kementerian ESDM di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (3/9/2019).

Said menyebutkan, penyaluran langsung tersebut mengacu pada undang-undang bahwa barang subsidi tidak boleh dijual-belikan. Said menegaskan, bukan pihaknya anti subsidi. "Namun kami ini ingin subidi tepat sasaran sesuai keputusan kita bersama," jelasnya.

Sebelumnya, Kementerian ESDM dan Komisi VII DPR menyetujui  volume elpiji tabung 3 kg bersubsidi naik dari tujuh juta metrik ton menjadi 7,5 juta metrik ton. Penetapan tersebut bersamaan dengan asumsi dasar sektor ESDM lainnya yakni harga minyak mentah Indonesia (Indonesian crude price/ICP) antara 58-63 dolar AS per barel, produksi siap jual (lifting) minyak 755 ribu barel per hari, lifting gas bumi 1,191 juta barel setara minyak per hari, subsidi minyak solar (gasoil 48) Rp1.500 per liter, subsidi listrik Rp62,21 triliun, dan biaya pengembalian (cost recovery) migas Rp8-10 triliun. (Bisma Rizal)