Saturday, 20 Apr 2024

Bentrok Papua, Fahri Hamzah: Presiden Jangan Cuma Suruh Sabar

news24xx


Kerusuhan ManokwariKerusuhan Manokwari
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta jangan hanya ngomong sabar atas peristiwa kerusuhan di Manokwari, Papua Barat. Melainkan penegak hukum atas yang dialami mahasiswa asal Papua yang saat ini sedang menepuh studi di Surabaya, Jawa Timur.

Sebagaimana, para mahasiswa itu mengalami peristiwa diskriminasi karena ditemukannya bendera merah putih yang terbuang di selokan sekitar asrama pada saat perayaan hari kemerdekaan.

"Saya mohon yah, terutama pejabat-pejabat esekutif yang punya kewenangan memberikan ketenangan seperti Presiden. Ngomongnya lebih dari sekedar sabar, sabar gitu, jangan dong. Berilah jaminan bahwa apa yang terjadi tidak akan terulang obatilah perasaan tersinggung orang, perasaan luka orang, perasaan kecewa bahwa diperlakukan secara tidak baik," ujar Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah saat ditemui wartawan di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (21/8/2019).

Fahri menambahkan, Presiden harus memberikan jaminan berupa penegakan hukum. "Orang yang melakukan penghinaan kepada orang lain, dan yang menyebabkan semua ini terjadi juga harus dihukum apalagi dia adalah pejabat publik. Pejabat publik dia gak boleh ngomong sembarangan dengan tuduhan dan omongan yang tidak benar," tuturnya.

Seperti diketahui, peristiwa kerusuhan di Manokwari karena dipicu polemik soal bendera Merah Putih di asrama Papua, Surabaya. Berbagai organisasi kemasyarakatan (ormas) mengepung asrama di jalan Kalasan karena adanya informasi rusaknya bendera Merah Putih di asrama tersebut.

Rusaknya bendera tersebut beredar ke masyarakat lewat Whatsapp yang kemudian memicu pengepungan di asrama Papua pada 16 Agustus. Aksi bahkan meningkat menjadi saling lempar antara massa dan mahasiswa.

Ketegangan berkurang setelah aparat masuk dan membubarkan massa. Buntut kejadian, 43 mahasiswa diamankan pihak Polrestabes Surabaya. Namun usai pemeriksaan, hari Minggu (18/8/2019) dini hari mahasiswa telah dilepaskan. Kemudian terdapat anggapan pihak keamanan melakukan aksi yang mengakibatkan lima mahasiswa mengalami luka-luka. (Bisma Rizal)





Loading...