NEWS24.CO.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan, realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2019 semester I mengalami defisit mencapai Rp135,75 triliun. Angka ini lebih tinggi dari dibandingkan defisit anggaran periode sama 2018 yang sebesar Rp 110,6 triliun.
Namun tekanan dan risiko terhadap kinerja instrumen fiskal hingga saat ini masih dapat dikendalikan. Karena pendapatan negara yang tetap tumbuh dan kinerja belanja negara yang meningkat.
"Serta manajemen pengelolaan kas semakin baik ditandai dengan Silpa (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan) yang lebih rendah," ujar Sri Mulyani saat Rapat Paripurna DPR RI, Jakarta, Selasa (16/7/2019)
Sri Mulyani menjelaskan, defisit ini terdiri dari pendapatan negara sebesar Rp898,8 triliun atau 41,5 persen dari target APBN 2019. Angka ini tumbuh sebesar 7,8 persen dibandingkan periode yang sama 2018 sebesar Rp833,45 triliun.
Sedangkan realisasi belanja negara tercatat mencapai Rp1.034,5 triliun atau sudah 42,03 persen dari pagu APBN 2019. Realisasi ini tumbuh sebesar 9,59 persen dibandingkan realisasi APBN pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp944 triliun.
Adapun untuk realisasi pembiayaan anggaran hingga Juni 2019 tercatat sebesar Rp175,35 triliun atau mencapai 59,2 persen dari pagu APBN 2019. Pembiayaan ini lebih rendah 0,5 persen dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp176,2 triliun. (Bisma Rizal)