Friday, 17 May 2024

Ke Partai Mana Jokowi Berlabuh Budi Arie Kalau Dibocorin Sekarang Nggak Seru

news24xx


Ke Partai Mana Jokowi Berlabuh  Budi Arie  Kalau Dibocorin Sekarang  Nggak SeruKe Partai Mana Jokowi Berlabuh Budi Arie Kalau Dibocorin Sekarang Nggak Seru
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Usai tak dianggap lagi sebagai kader PDIP, Presiden Jokowi jadi rebutan banyak partai. Namun, ke partai mana Jokowi akan berlabuh, masih misteri. Ketua Umun Projo, Budi Arie mengaku sudah tahu jawabannya, tapi masih merehasiakannya. "Kalau dibocorin sekarang, nggak seru," kata Budi Arie.

Ada beberapa partai yang terang-terangan ingin mengajak Jokowi bergabung. Namun, Jokowi yang akan purna tugas sebagai Presiden RI, Oktober mendatang, masih belum memberikan jawaban.

Sebagai orang yang cukup dekat dengan Presiden, Budi Arie mengaku sudah tahu ke mana Jokowi akan berlabuh. Saat ditemui wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Budi Arie meminta wartawan sabar soal warna seragam partai yang kelak akan dipakai Jokowi.

“Ya tunggu saja," ujar Budi Arie, Selasa (30/4/2024).

Dalam kesempatan ini, Budi juga mengatakan bahwa pernyataan elite PDIP yang menyebut Jokowi bukan lagi kadernya merupakan hal yang biasa dalam urusan politik. Dia pun menyampaikan, Kepala Negara tidak pusing jika tak lagi dianggap bagian dari partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu. Sebab, mengabdi untuk negara bisa dilakukan lewat mana saja.

Baca juga : Prabowo Ungkap Panggilan Jokowi: Dulu Pak Menhan, Sekarang Mas Bowo

“Nggak apa-apa. Asik-asik saja. Ya begitulah, kalau kata sana nggak, ya sudah kita apa saja. Toh mengabdi di republik ada tempatnya,” pungkas Menteri Komunikasi dan Informatika itu.

Sebelumnya, Partai Golkar dan PAN sudah terang-terangan ingin mengajak Jokowi bergabung. Sebagai partai yang hampir 10 tahun menjadi pendukung pemerintah, keduanya merasa nyaman dan ada kecocokan dengan Jokowi.

Ketua Dewan Pakar PAN, Dradjad Wibowo misalnya, mengklaim, Jokowi sangat nyaman berhubungan dengan PAN. Karena itu, PAN sangat terbuka dan siap memberikan karpet merah bila Jokowi ingin bergabung. Kata dia, PAN siap memberikan jabatan strategis buat Jokowi.

“Beliau akan ditempatkan di posisi sangat tinggi dan sangat berpengaruh,” ujar Dradjad, Jumat (26/4/2024).

Rayuan juga disampaikan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Menko Perekonomian itu menegaskan, Golkar  sangat terbuka jika Jokowi ingin berjaket kuning. “Kalau posisi tergantung beliau,” ujar Airlangga, di kantor KPU, Jakarta, Rabu (24/4/2024).

Baca juga : Diresmikan Jokowi, Jalan Daerah Di Sumut Sekarang Bisa Dilalui

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari menilai, kemana Jokowi bakal berlabuh tergantung sikap pengurus dan elite partai politik yang siap membuka ruang dan menggelar karpet merah buat Jokowi. Kesiapan Golkar dan PAN menampung Jokowi, kata Qodari, memerlukan perhitungan tertentu. Misalnya, perolehan jumlah kursi berdasarkan hasil Pileg 2024 yang menempatkan Golkar di urutan pertama, dan PAN di urutan kedua.

“Dalam konteks itu, Partai Golkar tentu lebih menarik dan relevan sebagai partai untuk dipilih,” ulas Qodari, saat dikontak Rakyat NEWS24.CO.ID , semalam.

Di sisi lain, Qodari menilai, keputusan PDIP melepas Jokowi merupakan suatu kesalahan fatal. Sebab, berdasarkan survei, tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi masih tinggi di angka 77,5 persen.

Ia pun menyebut, langkah Jokowi selanjutnya bakal mengubah peta politik di Indonesia. Karena tentunya partai lain akan berlomba-lomba menawarkan jabatan strategis kepadanya.

“Jelas blunder bagi PDIP melepaskan tokoh yang sangat populer dan memiliki daya tarik bagi masyarakat,” ujar Qodari.

Baca juga : Menkes: Kalau Rp 15 Ribu Kenyang Nggak?

Bukan cuma Jokowi yang dianggap punya daya tarik, menurut Qodari, Gibran juga punya tingkat elektabilitas tinggi yang dapat membawa pengaruh besar buat partai yang menampungnya.

Qodari menjelaskan bahwa Gibran terbukti menarik pemilih muda dalam Pilpres 2024, berdasarkan hasil survei dan exit poll. Selain itu, usia Gibran yang baru menginjak 36 tahun, membuat kiprah politiknya masih panjang.

“Dia bisa jadi Wapres dua kali, bahkan setelah itu bisa maju menjadi Capres. Jadi masa edarnya Gibran masih panjang, setidaknya 20 tahun ke depan. Tentu bagi parpol punya tokoh yang populer dalam waktu panjang merupakan keuntungan yang sangat strategis,” pungkasnya.

Diketahui sebelumnya, Ketua Dewan Kehormatan PDIP Komaruddin Watubun menyebut Jokowi dan Gibran bukan lagi kader partai Banteng bermoncong putih. Alasannya, Jokowi dan Gibran sudah mengambil jalan yang berbeda dengan PDIP di Pilpres 2024.

“Orang sudah di sebelah sana bagaimana mau dibilang bagian masih dari PDI Perjuangan. Yang benar saja,” tegas Komaruddin Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (22/4/2024).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat NEWS24.CO.ID News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber : rm.id





Loading...