NEWS24.CO.ID - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah menyiapkan kader-kadernya untuk diusulkan sebagai menteri untuk periode kedua pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Nama kader akan disesuaikan sesuai dengan jabatan menteri yang ditawarkan oleh Jokowi kepada PPP.
"Pada prinsipnya, PPP akan berusaha mencari kader yang paling cocok untuk posisi yang ditawarkan, bukan karena dia memiliki posisi tinggi dalam partai," kata Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani ketika dihubungi pada Jumat, 7 Juni 2019.
Arsul menambahkan bahwa PPP akan mengabaikan wacana baru-baru ini mengatakan bahwa kabinet hanya akan diisi dengan para profesional (zaken kabinet) dalam upaya untuk meningkatkan kinerja pemerintah untuk periode 2019-2024. Arsula juga mengatakan bahwa dia tidak khawatir bahwa rencana tersebut akan mengurangi alokasi posisi untuk pasties politik.
"Untuk PPP, kabinet zaken tidak serta merta mengurangi alokasi untuk partai politik. Karena siapa pun yang ditunjuk oleh Jokowi sebagai menteri, harus bisa bekerja secara profesional, baik anggota partai, atau tidak," kata Arsul.
Saran untuk membentuk sebuah kabinet yang diisi oleh para profesional diusulkan oleh Komite Penasihat Lembaga Pengembangan Ideologi Pancasila (BPIP) pada tanggal 9 Mei 2019. BPIP menyarankan agar kabinet masa depan harus terdiri dari para profesional untuk memungkinkan kelancaran program pengembangan apa pun.
Arsul mengatakan telah terjadi kesalahpahaman tentang kehadiran tokoh-tokoh politik di kabinet pemerintah. Banyak yang percaya bahwa kabinet pemerintah akan lebih baik jika terdiri dari profesional partai non-politik.
"Di partai politik ada banyak profesional dengan rekam jejak yang jelas," bantah Arsul.
NEWS24.CO.ID/RED
Monday, Jul 15, 2019 | 09:16 pm LT
Monday, Jul 15, 2019 | 09:14 pm LT
Monday, Jul 15, 2019 | 04:12 pm LT
Monday, Jul 15, 2019 | 01:01 pm LT
Monday, Jul 15, 2019 | 12:59 pm LT
Monday, Jul 15, 2019 | 12:51 pm LT
