Friday, 19 Apr 2024

BMKG Memperingatkan Bencana Kebakaran dan Tanah Longsor Selama Mudik

news24xx


Ilustrasi  Bencana KebakaranIlustrasi Bencana Kebakaran
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan tentang kemungkinan cuaca ekstrem selama periode eksodus Idul Fitri mendatang karena akan bertepatan dengan fase awal musim kemarau. Puluhan juta masyarakat diperkirakan akan melakukan perjalanan ke kota asal mereka untuk liburan Idul Fitri, dengan eksodus yang diperkirakan pulang akan mencapai puncaknya pada 31 Mei, sedangkan eksodus kembali pada 9 Juni.

Ketua BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, BMKG memperkirakan bahwa beberapa daerah di Indonesia akan melihat cuaca yang lebih kering dengan curah hujan yang rendah pada awal Juni.

“Kebakaran hutan dan lahan berpotensi terjadi di Sumatra Barat, Palembang di Sumatera Utara, setengah dari Jambi, Lampung dan di bagian tengah Jawa. Orang-orang dilarang membuang puntung rokok di daerah-daerah ini, ”kata Dwikorita di sela-sela pertemuan eksodus Idul Fitri di Palembang, Kamis.

Di sisi lain, banjir berpotensi terjadi di beberapa bagian Aceh, Sumatera Utara dan sekitar Gunung Puncak Jaya di Papua Barat, prediksi BMKG.

Badan ini memperingatkan potensi tanah longsor di beberapa rute eksodus, terutama daerah dengan lereng jalan dan jalan tol.

Dwikorita menyarankan agar pengguna jalan tol memantau kondisi cuaca dari informasi yang diberikan oleh BMKG, yang akan diperbarui setiap enam jam.

Dia menambahkan bahwa gelombang pasang antara 2 dan 2,5 meter dapat terjadi selama periode eksodus di Samudra Hindia, khususnya di laut Jawa Selatan. Gelombang tinggi juga dapat terjadi di pantai barat pulau Sumatra, seperti di Enggano, Nias dan Mentawai, serta di Bali, Nusa Tenggara Barat dan Timur, Laut Arafura dan Laut Banda.

 

 

 

NEWS24.CO.ID/RED

Meskipun tidak ada gelombang pasang yang potensial di daerah lain, Dwikorita mengatakan BMKG akan memasang dua radar laut di Selat Sunda untuk memantau kemungkinan tsunami.





Loading...