Friday, 19 Apr 2024

Misteri Pilot Ketiga Dalam Pesawat Lion Air JT 610

news24xx


00
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Penyelidik Komite Keselamatan Transportasi Nasional (KNKT) mengatakan pada hari Kamis, 21 Maret, perekam suara kokpit dari jet Lion Air Boeing Co 737 MAX 8 yang jatuh menunjukkan bahwa pilot sedang mencari daftar periksa yang tepat di buku pegangan mereka karena disebut-sebut pesawat tersebut mengalami masalah kecepatan udara dan ketinggian.

Rincian yang diungkapkan pada konferensi pers menguatkan laporan Reuters pada hari Rabu yang didasarkan pada tiga sumber dengan pengetahuan tentang isi perekam suara kokpit.

Penyelidik mengatakan mereka memiliki 90 persen dari data yang dibutuhkan untuk laporan akhir tentang kecelakaan Oktober 2018 yang menewaskan 189 orang. Laporan itu sekarang diharapkan akan dirilis pada bulan Agustus.

Nurcahyo Utomo, seorang penyelidik KNKT, mengatakan rekaman itu menunjukkan ada "kepanikan" di kokpit dalam 20 detik terakhir penerbangan.

"Pada akhir penerbangan, sepertinya pilot merasa dia tidak bisa lagi mengendalikan pesawat, lalu kepanikan muncul," katanya sambil menolak mengatakan pilot mana yang panik.

Penyelidikan telah mengambil urgensi baru setelah kecelakaan 737 MAX 8 kedua di Ethiopian Airlines pekan lalu menewaskan 157 orang. Badan investigasi kecelakaan udara Prancis BEA mengatakan pada hari Selasa bahwa perekam data penerbangan dalam kecelakaan Ethiopia menunjukkan "kesamaan yang jelas" dengan kecelakaan Lion Air.

Penyelidik yang memeriksa kecelakaan di Indonesia sedang mempertimbangkan bagaimana sebuah komputer memerintahkan pesawat untuk menyelam sebagai respons terhadap data dari sensor yang salah dan apakah pilot memiliki cukup pelatihan untuk menanggapi keadaan darurat dengan tepat, di antara faktor-faktor lainnya.

Kru yang berbeda di pesawat yang sama malam sebelumnya mengalami masalah yang sama dengan komputer yang memerintahkan hidung pesawat tetapi menyelesaikannya setelah menjalankan melalui tiga daftar periksa, menurut laporan awal yang dirilis oleh KNKT pada bulan November.

Awak kapal itu tidak menyampaikan semua informasi tentang masalah yang mereka temui kepada pilot penerbangan yang ditakdirkan itu, kata laporan itu.

Penyelidik pada hari Kamis mengkonfirmasi ada pilot ketiga yang tidak bertugas di kokpit malam itu. Itu tidak disebutkan dalam laporan awal karena mereka belum mewawancarai pilot pada tahap itu saat mereka berusaha mengeluarkan laporan dengan cepat, kata Utomo.

Reuters pada hari Rabu melaporkan bahwa itu adalah kapten di maskapai penerbangan Lion Air, Batik Air, yang menyelesaikan masalah kontrol penerbangan, menurut dua sumber.

KNKT mengatakan pilot memenuhi syarat pada 737 MAX 8 tetapi tidak mengatakan di maskapai mana sang pilot bekerja atau peran apa yang dia mainkan dalam membantu kru.

Rekaman suara kokpit dari penerbangan itu dihapus selama perawatan dilakukan sebelum penerbangan akhir pesawat, kata para penyelidik.

 

 

 

NEWS24.CO.ID/RED/DEV





Loading...