Thursday, 25 Apr 2024

Terasa Pilu, Mantan PM Malaysia Najib Razak Kembali Ditangkap Bertepatan dengan Ultah Sang Istri

news24xx


Mantan PM Malaysia Najib Razak dan istri Rosmah Mansor. Foto: int Mantan PM Malaysia Najib Razak dan istri Rosmah Mansor. Foto: int
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - KUALA LUMPUR- Hingga saat ini, kasus hukum masih mendera Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak. Untuk ketiga kalinya, ia kembali ditangkap Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC), Senin (10/12/2018). Yang membuat penangkapan kali ini terkesan begitu tragis, karena terjadi bertepatan dengan hari ulang tahun istrinya, Rosmah Mansor yang ke-67.

Penangkapan tersebut masih terkait dengan skandal dugaan korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Untuk diketahui, penangkapan kali ini merupakan yang ketiga kalinya dialami Najib dalam kasus yang sama. Sebelumnya, Najib pernah ditangkap pada 3 Juli dan 19 September 2018. Ia akhirnya bisa bebas, setelah menyediakan uang jaminan.

Penangkapan itu disambut dengan emosional oleh sang putri, Nooryana Najwa.

"Saya tahu hari ini bukan hari termudah bagi kita, namun mari kita luangkan waktu untuk bersyukur kepada Allah bahwa kita semua sehat, hidup, dan masih bisa membantu orang lain yang membutuhkan," tulis Nooryana Najwa dalam postingan di Instagram, seperti dilansir media Malaysia, The Star.

"Selamat ulang tahun untuk ibuku satu-satunya. Cinta akan membawa kita melalui itu semua," tulisnya lagi, seperti dilansir detik.com.

Penangkapan terhadap Najib dilakukan di kantor pusat Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC) sekitar pukul 11.00 waktu setempat. Sebelumnya, Najib mendatangi Kantor MACC untuk dimintai keterangan mengenai perubahan laporan audit akhir 1MDB. Sumber MACC mengatakan Najib akan dibebaskan jika dia bisa menyediakan uang jaminan.

Penangkapan Najib kali ini juga terjadi hanya beberapa hari setelah aksi demo besar-besaran pada Sabtu (8/12) di Kuala Lumpur. Aksi yang juga diikuti oleh Najib itu didukung oleh dua partai oposisi terbesar Malaysia, United Malays National Organisation (UMNO), dan Parti Islam Se-Malaysia (PAS).

Aksi yang disebut sebagai Aksi 812 itu awalnya dimaksudkan untuk memprotes rencana pemerintah Mahathir meratifikasi ICERD (International Convention on the Elimination of All Forms of Racial Discrimination) atau Konvensi Internasional tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial, sebuah konvensi PBB mengenai larangan diskriminasi rasial.

Menurut sejumlah pengamat, Najib dan partainya menggunakan Aksi 812 untuk mengalihkan perhatian dari dakwaan-dakwaan korupsi terhadap dirinya, istrinya, dan mantan pejabat-pejabat pemerintahannya. ***

NEWS24.CO.ID/RED/SIS





Loading...