NEWS24.CO.ID - PEKANBARU- Secara perlahan, permukaan air (elevasi) di waduk PLTA Koto Panjang, di Kabupaten Kampar, mulai mendekati angka normal. Meski demikian, pintu pelimpahan air tetap dibuka, mengingat curah hujan di hulu masih tetap tinggi. Sehingga debit air yang masuk ke dalam waduk juga diperkirakan masih tetap tinggi.
Karena itu, masyarakat yang menetap di sepanjang aliran Sungai Kampar, diminta tetap waspada untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Seperti dirilis sebelumnya, sejak beberapa hari belakangan ini, pengelola waduk PLTA Koto Panjang telah membuka 5 pintu pelimpah air. Akibatnya, sejumlah kawasan yang berada di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Kampar, mulai terendam banjir.
"Sejak pagi, elevasi air waduk mengalami penurunan sejak spillway gate dibuka pada Minggu (9/12) kemarin. Dari pantauan kita pagi ini pukul 08.00 WIB, elevasi air di posisi 82.20 mDPL (di atas permukaan air laut, red). Sejauh ini masih normal," ungkap Manajer UL PLTA Koto Panjang, Muhammad Rusdi selaku, Senin (10/12/2018).
"Akan tetapi curah hujan masih terjadi di hulu. Untuk menjaga debit air di waduk maka 5 spillway gate masih dipertahankan buka tingginya, yakni 150 centimeter," ujarnya lagi.
Sementara itu, seiring dengan bertambahnya debit air Sungai Kampar, hingga Senin pagi tadi, banjir telah melanda sejumlah kawasan di Kabupaten Kampar.
Sejauh ini, ada 11 kecamatan di Kabupaten Kampar yang terkena banjir. Yang terparah terjadi di dua kecamatan, yakni Gunung Sahilan dan Kampar Kiri. Di dua kecamatan tinggi, genangan air dikabarkan mencapai 1 meter. Informasi tersebut terpampang di akun instagram bertagar kampar dan Dinas BPDB Kabupaten Kampar.
Seperti dituturkan Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar, Jim Gapur, ada ratusan warga Dusun Koto Betung dan Desa Gunung Sahilan di Kecamatan Gunung Sahilan, yang kini terendam banjir.
"Untuk melakukan aktivtas di sana, satu-satunya alat transportasi yang bisa digunakan warga adalah sampan. Namun hanya sedikit saja warga yang memiliki perahu sampan. Maka dari itu BPBD turun membantu warga," sebutnya.
Sejauh ini, BPBD Provinsi Riau juga telah menaikkan status tanggap darurat banjir pada empat Kabupaten, yakni Indragiri Hulu, Kuantan Singingi, Rokan Hulu, Rokan Hilir dan Kampar. ***
NEWS24.CO.ID/RED/SIS/NOF