NEWS24.CO.ID - WAMENA - Jimmy Aritonang tak pernah menyangka akan mengalami nasib mengerikan. Berondongan peluru milik kelompok teroris Organisasi Papua Merdeka (OPM) menghantam tubuhnya bersama 30 temannya yang lain. Beruntung ia pura-pura mati sehingga selamat dari pembantaian tersebut.
Kisah selamatnya Jimmy dan 10 orang pekerja PT Istaka Karya yang sedang membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga ini disampaikan Jimmy dikutip dari keterangan tertulis yang dikirimkan Pendam Cenderawasih seperti dilansir SINDOnews, Rabu (5/12/2018).
Jimmy menceritakan, sekitar pukul 15.00 WIB kelompok OPM mendatangi Kamp PT Istaka Karya dan memaksa seluruh karyawan berjumlah 25 orang keluar selanjutnya digiring menuju Kali Karunggame dalam kondisi tangan terikat dikawal sekitar 50 orang OPM bersenjata campuran standar militer.
Keesokan harinya, Minggu (2/12 2018) pukul 07.00 WIT, seluruh pekerja dibawa berjalan kaki dalam keadaan tangan terikat menuju bukit puncak Kabo, di tengah jalan mereka dipaksa berbaris dengan formasi 5 shaf dalam keadaan jalan jongkok.
"Tidak lama kemudian para anggota OPM dalam suasana kegirangan menari-nari sambil meneriakkan suara hutan khas pedalaman Papua, mereka secara sadis menembaki para pekerja. Sebagian pekerja tertembak mati di tempat sebagian lagi pura-pura mati terkapar di tanah," ungkapnya.
Saat OPM meninggalkan para korban untuk melanjutkan perjalanan menuju bukit Puncak Kabo. Sebanyak 11 orang karyawan yang pura-pura mati itu berusaha bangkit kembali dan melarikan diri.
"Namun sayang kami terlihat oleh sejumlah anggota OPM sehingga mereka dikejar. Kemudian lima orang tertangkap dan digorok oleh OPM, enam orang berhasil melarikan diri ke arah Mbua, dua orang diantaranya belum ditemukan sedangkan empat orang satu diantaranya saya selamat setelah diamankan oleh anggota TNI di Pos Yonif 755/Yalet di Mbua," ujarnya.
Anggota OPM rupanya tak puas dengan adanya pekerja yang selamat. Mereka kemudian menyerang Pos TNI 755/Yalet tempat dia dan rekan lainnya diamankan, pada Senin 3 Desember 2018.
Kemudian, menurut Jimmy pada hari Selasa 4 Des 2018 pukul 07.00 WIT Satgas gabungan TNI-Polri berhasil menduduki Mbua dan melaksanakan penyelamatan serta evakuasi korban. "Jumlah korban yang dipastikan meninggal dunia dibantai oleh OPM di lereng bukit puncak Kabo adalah 19 orang," tandas Jimmy. ***
N24ci/bara